Pertanyaan :
Suami saya sama sekali enggak mau membantu saya beres-beres rumah. Dia cuek saja meninggalkan pakaian kotornya dimana-dimana, bahkan lebih rela gelap-gelapan daripada mengganti bohlam yang sudah mati. Tolong beritahu saya bagaimana caranya agar dia mau ¨bergerak¨!
Jawaban :
🙂
Sepasangsuami isteri terutama hingga tahun ke lima dalam rumah tangga adalah masa yang sangat kritikal, masa penyesuaian. Dua insan dari dua keluarga berbeda, yang dibesarkan dengan gaya hidup dan sistem nilai berbeda, berusaha menyatukan dan menyeleraskan semua perbedaan demi sebuah komitmen hidup bersama dalam suka dan duka.
Mungkin suami anda berasal dari keluarga dan sistem nilai yang lebih mementingkan pekerjaan, sedangkan perihal aspek beres-beres di rumah lebih banyak dikerjakan helper rumah tangga.
Menjalankan pekerjaan rumah tangga, akan dirasakan seperti “beban tambahan” dalam hidup dia, dan dia tahu anda akan membantu menyelesaikannya hehehe 🙂
Hal ini tidak bisa disalahkan, karena itu adalah gaya hidup dan sistem nilai yang telah terbiasa dia jalani selama hidup dia beberapa puluh tahun sebelum menikah.
Apabila habit suami anda membuat anda terganggu, usulan saya seperti edisi-edisi manalyst terdahulu, adalah menjalin truthful communication. Disampaikan saja permasalahannya secara baik-baik, mendengarkan concern dari kedua belah pihak dan dibahas solusi baiknya secara dewasa. Ajaklah pasangan untuk mengerjakan hal seputar beres-beres rumah menjadi “kegiatan bersama untuk mempererat kedekatan dan keharmonisan”.
Untuk “memotivasi” pasangan agar tertarik mengerjakan “beban tambahan” adalah memberikan motivasi seperti “rewards” di awal-awal masa pembiasaan. Setelah kebiasaan terbentuk dan terbiasa, tentu saja “rewards” hanya perlu diberikan sesekali. Bentuk rewards bisa sesuai dengan kreatifitas Mbak 🙂
Sedikit masukan, dalam universal law, law of attraction, pikiran dan perasaan kita adalah magnet yang sangat kuat yang bisa menarik apapun yang kita inginkan (love/positive) atau khawatirkan (fear/negative). Maka apabila kita meng-investasi-kan pikiran dan perasaan kita di rasa terganggu (negative) dengan ke-cuek-an dia dalam masalah beres-beres rumah, hanya akan menarik kondisi/kejadian rasa kesal (atau terganggu) yang berikut dan berikutnya lagi dari kebiasaan pasangan kita.
What you resist, persist.
Sehingga akan lebih baik apabila mencoba untuk mereleased rasa terganggu anda dan ubah menjadi positive feeling. Dan rasa terganggu kita akan “kebiasaan” dia pun sedikit demi sedikit akan memuai.
Semoga sukses ya.