Perjalanan dinas saya ke Surabaya kali ini banyak diwarnai hal yang membuat diri saya bersyukur.
Dari rasa senang memberi surprise pada teman baik yang kebetulan berulang tahun, juga memiliki teman yang menjemput saya di bandara, mengantarkan saya dan kawan-kawan seperjalanan untuk menikmati santap siang yang sangat lezat, hingga meminjamkan mobilnya seharian bagi saya untuk keperluan dinas ini.
Tapi itu bukanlah inti dari cerita ini.
Saat dalam perjalanan ke sebuah tempat, saya melihat sebuah kenyataan hidup.
Sebuah keluarga terdiri dari Bapak, Ibu dan dua orang anak sedang makan siang di pinggir jalan seberang jalan dari arah saya. Si Bapak sedang lahap memakan makanan, si ibu sedang menyuapi kedua anaknya yang sedang duduk dalam gerobak yang sepertinya selalu mereka bawa kemanapun mereka pergi.
Tanpa sadar saya ikut tersenyum dan larut dalam situasi tersebut. Sebuah kisah pemandangan indah disaat menunggu lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Saya melihat sang anak tertawa melihat saya tersenyum saat itu, bahkan dia balas menggoda saya dengan permainan wajah yang lucu dengan menjulurkan lidah dan tertawa lepas.
Si Ibu terlihat menegur anak-anaknya dan tersenyum kepada saya. Saya hanya mengangguk dan membalas deng senyuman yang lebih lebar.
Tidak ada kata yang terucap hanya saling senyum, namun sudah lebih dari cukup untuk menjalin silaturakhim singkat ini.
Suara klakson mobil belakang saya mengagetkan saya. Segera saya melambaikan tangan kepada mereka dan menjalankan kendaraan menuju tujuan saya semula.
Sebuah situasi penuh kegembiraan, kedamaian, kehangatan, dan sangat tulus meskipun sederhana.
Sebuah pesan yang mengingatkan saya kembali bahwa kebahagiaan dan ketenangan tidak datang dari mana-mana, namun timbul dari diri kita, dari hati kita.
Sangat sederhana, “pure and simple”.
Saking sederhananya, sampai banyak manusia tidak menyadari hal ini. Bahkan banyak yang memiliki believe system bahwa untuk mencapai kebahagiaan kita harus bekerja keras meraihnya, no pain no gain. Sepertinya tidak ada yang sederhana dalam meraih kebahagiaan, semua penuh syarat dan kompleks.
Terkadang kita terlarut dalam drama kehidupan, hal ini wajar terjadi karena kita menjalankan peran kita dalam hidup ini. Namun sungguh senang diingatkan kembali bahwa kebahagiaan dan kedamaian sebenarnya berasal dari dalam diri kita, sangat sederhana, mudah dan murni ๐
Terima kasih telah diingatkan…
webek fibriandani ๐
๐
i had the same experience today.
somebody in the neighborhood was having a party (or an event that involves inviting some people). Then i saw it, in an almost closed barbershop. The rolling door was rolled half, but we could still easily see things inside; mother and daughter sitting on the floor, eating rice from the same box. I felt so… touched (?)
i was sad, because i thought that 1 box might not be enough for them ๐
but i was also a bit jealous, cause i never recall having the same meal in the same plate with my mom, even once in my life ๐ Do u think she’ll call me crazy if i ever propose her to do it now? hehehe…
๐
Your mother will be proud of you and your proposal ๐
Have fun, life supposed to be FUN.