Manalyst Herworld Magazine – Maret 2011

Pertanyaan :

Saya wanita berusia 41 th dan suami 42 th. Beberapa bulan terakhir ini takut kehilangan kepada saya terlalu berlebihan sehingga saya merasa tidak nyaman.

Untuk meyakinkan dirinya setiap malam harus tidur sambil berpelukan, ke kantor atau ke proyek sebisa mungkin saya yang mengantarnya, kecuali anak kami ada kegiatan yang harus bersama saya. Apalagi urusan sex hampir setiap hari.

Bukannya saya bertambah sayang kepada suami melainkan timbul kebosanan dan kejenuhan. Padahal saya sudah berbicara baik-baik dan mencari solusi, tapi belum ada hasilnya.

Jejaring sosial pribadi saya juga sering dimonitor, teman-teman mulai banyak menanyakan perubahan saya, karena dibatasi oleh suami. Apa yang harus saya lakukan?

Jawaban :

Dear Mbak xxxxx,

Menurut pendapat saya, anda telah melakukan hal terbaik yang dapat dilakukan oleh seorang isteri, anda telah memberikan perhatian, bersikap sabar dan mencoba mengkomunikasikannya secara baik-baik.

Sikap suami anda menjurus pada posesif. Posesif adalah bentuk “ketidakaman”  dan takut kehilangan yang berlebihan dalam diri pasangan anda.  Mungkin ada suatu trauma masa lalu. Posesif adalah bentuk kekurangan cinta dan perhatian serta berusaha keras mencari cinta dan perhatian dari pasangannya.

Suami juga terkadang memiliki kebutuhan yang besar untuk dihormati

Saran saya tetap coba komunikasikan kembali baik-baik bahwa anda sangat menghormati, menyayanginya dan janganlah takut kehilangan anda.

Berdasarkan pengalaman saya menghadapi case pasangan posesif, pemahaman kesadaran pasangan atas kondisinya dan kemauan untuk menghadapi rasa ketidakamanannya adalah solusi terbaik.

Apabila tidak berhasil, bisa mencoba  untuk melibatkan pihak ketiga yang dihormati pasangan anda (orang tua, pemuka agama), atau bisa mencoba berkomunikasi /konsultasi dengan psikolog / holistic healing.

Semoga berhasil.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *