Thank you Jellicle Cats…

Setelah sempat menonton drama musical Jaka Tarub, saya berkesempatan melihat drama musical “CATS”.
Sebuah suguhan yang sangat menawan, dengan musik, gerak, tarian, nyanyian, lagu (terutama lagu memory), kostum, tata lampu, design panggung, efek dan tata busana seolah menjadi satu kesatuan paket pertunjukan yang sangat menghibur.
Cats bermula dari kumpulan puisi : old possum’s book of practical cats, karangan Thomas Stearns Eliot, yang kemudian mengilhami seniman kenamaan Andrew Lloyd Webber untuk mengangkat kisah ini ke dalam panggung pertunjukan. Keseluruhan kemasan apik dari pertunjukan ini, membuat pertunjukan ini bertahan lama di industri pertunjukan, hingga saat ini.

Sebuah cerita refleksi hidup dan kehidupan manusia melalui bermacam-macam sifat, gerak-gerik dan karakter kucing dalam cerita ini.

Ada sifat sombong, angkuh, serakah, iri, cinta, kepedulian, keceriaan dan kasih sayang, tercermin dalam karakter kucing-kucing tersebut.
Seolah mengajak kita untuk bercermin dan mengenali diri kita sendiri ๐Ÿ™‚
Siapakah saya?

Rumpleteaser, Deuteronomy, Rum tum tugger, Gus, Mungojerrie, Macavity, Grizabella, griddlebone, or else ๐Ÿ™‚

Overall, BRAVO !!!,
Thank you Jellicle Cats… I had a great time…

2 Comments

  1. Drama satu babak yg menginspirasi saya utk selalalu bersyukur. Ditengah ketidak jelasan hak mereka sbg anak, mereka masih mesyisakan senyum yg pure dan simple

  2. Betul Mas Ewink, diantara ketidakjelasan hak mereka sebagai anak, masih terdapat senyum pure dan simple. Anak-anak yang juga masih pure and simple, belum terpengaruh banyak believe system, bisa lebih merasakan kebahagiaan sejati.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *